Mie Kuning Dari Pasar Kebonagung Bikin Kangen
2019-01-20
Tulis Komentar
Yutabella.com - Mie kuning dari pasar Kebonagung, Sendang agung Minggir Sleman.
Panganan sederhana ala jajanan pasar di luar pusat kota Yogyakarta.
Sebenarnya ini hanya kelanjutan dari sedikit cerita tentang iwak wafer Kali Progo yang sudah saya tulis sebelumnya. Alih-alih membeli iwak banyu atau iwak wafer kali Progo di pasar Kebon Agung, saya juga mencoba membeli mie kuning atau bakmi kuning di pasar Kebonagung ini. Mungkin karena saya kok merasa kalau yang antri beli mie kuning ini kok lumayan banyak. °° Kayaknya enak nie..? °°
Cukup 5000 rupiah yang beli dan dibungkus untuk dibawa pulang, karena saya rasa ini sudah cukup banyak, dan nanti bisa membuat saya cukup kenyang.
Sampai di rumah, langsung saatnya makan mie kuning.
Tak lupa, minum air putih dulu.
Seperti juga mie kuning yang biasa ditemui di pasar pasar tradisional wilayah Yogyakarta. Mie yang rada kenyal, di makan dengan sambal cabe tomat, sedikit seledri dan potongan wortel sebagai penambah rasa.
Sedikit-sedikit mie kuning masuk ke mulut, dan tau-tau dah habis masuk ke perut.
Entah karena mie kuning yang enak, sehingga terasa terbawa ke nostalgia kenangan lama. Atau mungkin karena serambi rumah memang tempat favoritku jika duduk malas menikmati suasana jika pulang kampung.
Saya sendiri tidak begitu paham dengan kriteria enak tidaknya suatu makanan. Karena tiap-tiap orang pasti punya selera tersendiri.
Tapi melihat orang-orang yang tadi antri beli mie kuning, saya merasa bahwa mungkin masyarakat ( orang-orang) di desa Sendang Agung itu, pasti suka makan mie kuning.
Dan saat coba searching di Facebook saya menemukan sebuah video yang diunggah dari Pemdes Sendang Agung. Dalam video tersebut terdapat seorang ibu-ibu berjualan mie kuning.
Saya berfikir, mungkin saja mie kuning di pasar Kebon Agung sudah menjadi salah satu icon makanan favorit dari desa Sendang Agung. Sehingga mie kuning dimasukkan ke dalam cuplikan video tersebut.
Ah... Ga tau juga.. hanya warga Sendang Agung sendiri yang berhak jawab.
Menggali sedikit lebih dalam lagi di Facebook, saya menemukan postingan dan percakapan di grup Facebook, bahwa katanya bakmi kuning di pasar Kebon Agung ini bikin kangen. Apalagi bagi warga disini yang sudah merantau.
Apabila menceritakan suasana pasar Kebon Agung di Sendang Agung Minggir, tentu yaaa mungkin seperti kebanyakan pasar - pasar tradisional lainnya yang ada di Yogyakarta.
Pasar Kebonagung mempunyai hari pasaran pada Pon dan Kliwon. Yang tentu akan lebih ramai lagi jika hari pasaran tersebut bertepatan dengan hari libur atau hari Minggu.
Meski pasar Kebonagung buka tempat wisata kuliner di Jogja, mungkin saja jika Anda mampir ke pasar tradisional ini bertepatan dengan hari pasaran, bisa aja Anda akan menemukan sesuatu yang lebih menarik lagi.
(Yuta Bella)
Panganan sederhana ala jajanan pasar di luar pusat kota Yogyakarta.
Sebenarnya ini hanya kelanjutan dari sedikit cerita tentang iwak wafer Kali Progo yang sudah saya tulis sebelumnya. Alih-alih membeli iwak banyu atau iwak wafer kali Progo di pasar Kebon Agung, saya juga mencoba membeli mie kuning atau bakmi kuning di pasar Kebonagung ini. Mungkin karena saya kok merasa kalau yang antri beli mie kuning ini kok lumayan banyak. °° Kayaknya enak nie..? °°
Cukup 5000 rupiah yang beli dan dibungkus untuk dibawa pulang, karena saya rasa ini sudah cukup banyak, dan nanti bisa membuat saya cukup kenyang.
Sampai di rumah, langsung saatnya makan mie kuning.
Tak lupa, minum air putih dulu.
Seperti juga mie kuning yang biasa ditemui di pasar pasar tradisional wilayah Yogyakarta. Mie yang rada kenyal, di makan dengan sambal cabe tomat, sedikit seledri dan potongan wortel sebagai penambah rasa.
Sedikit-sedikit mie kuning masuk ke mulut, dan tau-tau dah habis masuk ke perut.
Entah karena mie kuning yang enak, sehingga terasa terbawa ke nostalgia kenangan lama. Atau mungkin karena serambi rumah memang tempat favoritku jika duduk malas menikmati suasana jika pulang kampung.
Saya sendiri tidak begitu paham dengan kriteria enak tidaknya suatu makanan. Karena tiap-tiap orang pasti punya selera tersendiri.
Tapi melihat orang-orang yang tadi antri beli mie kuning, saya merasa bahwa mungkin masyarakat ( orang-orang) di desa Sendang Agung itu, pasti suka makan mie kuning.
Dan saat coba searching di Facebook saya menemukan sebuah video yang diunggah dari Pemdes Sendang Agung. Dalam video tersebut terdapat seorang ibu-ibu berjualan mie kuning.
Saya berfikir, mungkin saja mie kuning di pasar Kebon Agung sudah menjadi salah satu icon makanan favorit dari desa Sendang Agung. Sehingga mie kuning dimasukkan ke dalam cuplikan video tersebut.
Ah... Ga tau juga.. hanya warga Sendang Agung sendiri yang berhak jawab.
 |
| (image by : fb @pemdes_sendangagung) |
Menggali sedikit lebih dalam lagi di Facebook, saya menemukan postingan dan percakapan di grup Facebook, bahwa katanya bakmi kuning di pasar Kebon Agung ini bikin kangen. Apalagi bagi warga disini yang sudah merantau.
Apabila menceritakan suasana pasar Kebon Agung di Sendang Agung Minggir, tentu yaaa mungkin seperti kebanyakan pasar - pasar tradisional lainnya yang ada di Yogyakarta.
Pasar Kebonagung mempunyai hari pasaran pada Pon dan Kliwon. Yang tentu akan lebih ramai lagi jika hari pasaran tersebut bertepatan dengan hari libur atau hari Minggu.
Meski pasar Kebonagung buka tempat wisata kuliner di Jogja, mungkin saja jika Anda mampir ke pasar tradisional ini bertepatan dengan hari pasaran, bisa aja Anda akan menemukan sesuatu yang lebih menarik lagi.
(Yuta Bella)
Belum ada Komentar untuk "Mie Kuning Dari Pasar Kebonagung Bikin Kangen"
Posting Komentar